Terkait itu, Ketua Dewan Pembina Asosiasi Petani Plasma Kelapa Sawit Indonesia, Arief Poyuono menyebut industri sawit memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi.
“Industri kelapa sawit Indonesia sedang mengalami lonjakan pesat, didorong oleh meningkatnya permintaan global dan kondisi domestik yang kondusif. Lonjakan ini memiliki manfaat ekonomi yang signifikan untuk kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi nasional,” ucap Arief dalam keterangannya, Selasa malam, 15 Juli 2025.
Lanjut dia, jika Presiden Prabowo ingin mencapai target pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen harus memfokuskan industri sawit sebagai Industri utama
“Industri kelapa sawit juga berkontribusi signifikan terhadap PDB Indonesia, dengan perkiraan berkisar antara 4,5 hingga 12 persen. Dalam hal ketenagakerjaan, industri ini telah mempekerjakan puluhan juta orang Indonesia,” jelasnya.
Masih kata Arief, industri kelapa sawit juga telah menciptakan pertumbuhan ekonomi pedesaan, di mana dengan Lonjakan kelapa sawit telah memacu pertumbuhan ekonomi di daerah pedesaan, terutama di wilayah yang cocok untuk budidaya kelapa sawit.
“Karena itu Pemerintah Indonesia harus mengembangkan pendidikan yang terintegrasi dengan industri kelapa sawit berfokus pada pemberian keterampilan dan pengetahuan praktis yang relevan dengan sektor kelapa sawit pada tingkatan pendidikan sekolah menengah mulai dari praktik perkebunan hulu hingga pengolahan hilir dan manajemen berkelanjutan. Integrasi ini bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang siap memenuhi kebutuhan industri sawit sekaligus mendorong produksi kelapa sawit yang bertanggung jawab dan berkelanjutan,” imbuhnya.
Sekolah Teknik Menengah Perkebunan Sawit sebagai usulan dari Asosiasi Petani Plasma Kelapa Sawit Indonesia merupakan program pendidikan dirancang untuk menggabungkan teknologi terkini dan praktik terbaik dalam budidaya, pengolahan, dan pengelolaan minyak sawit. Ini mencakup topik-topik seperti metode pertanian berkelanjutan, teknik pemanenan yang efisien, dan pengolahan minyak sawit dan produk sampingannya yang bernilai tambah
“Para siswa Sekolah Menengah Teknik Perkebunan Sawit akan mengikuti program pendidikan di sekolah dan program magang dan pelatihan praktis di perkebunan kelapa sawit, pabrik pengolahan, dan fasilitas penelitian. Pengalaman langsung ini memungkinkan mereka menerapkan pengetahuan teoretis dan mengembangkan keterampilan praktis,” sambung Arief.
“Kolaborasi dengan perusahaan kelapa sawit dan dunia pendidikan sangat penting untuk memastikan keselarasan sistem pendidikan dengan kebutuhan industri. Kolaborasi ini dapat mencakup proyek riset bersama, pengajar tamu dari perusahaan perkebunan, dan penyediaan kesempatan magang di perusahaan perkebunan sawit,” pungkasnya.



